# /home/poltekkes/web/perpus.poltekeskupang.ac.id/public_html/lib/SearchEngine/DefaultEngine.php:608^ "Engine ⚙️ : SLiMS\SearchEngine\DefaultEngine"
^ "SQL ⚒️"
^ array:2 [ "count" => "select count(distinct b.biblio_id) from biblio as b left join mst_publisher as mp on b.publisher_id=mp.publisher_id left join mst_place as mpl on b.publish_place_id=mpl.place_id where b.opac_hide=0 and (b.biblio_id in(select ba.biblio_id from biblio_author as ba left join mst_author as ma on ba.author_id=ma.author_id where ma.author_name like ?))" "query" => "select b.biblio_id, b.title, b.image, b.isbn_issn, b.publish_year, mp.publisher_name as `publisher`, mpl.place_name as `publish_place`, b.labels, b.input_date, b.edition, b.collation, b.series_title, b.call_number from biblio as b left join mst_publisher as mp on b.publisher_id=mp.publisher_id left join mst_place as mpl on b.publish_place_id=mpl.place_id where b.opac_hide=0 and (b.biblio_id in(select ba.biblio_id from biblio_author as ba left join mst_author as ma on ba.author_id=ma.author_id where ma.author_name like ?)) order by b.last_update desc limit 30 offset 0" ]
^ "Bind Value ⚒️"
^ array:1 [ 0 => "%A. Samik Wahab,...et.al%" ]
Buku ajar Pediatri Rudolph Volume 1 ini dibagi menjadi sembilan bab, mulai dari SUpervisi Kesehatan Anak, Pasien Remaja, Pediatrik Perkembangan-Perilaku, Neonatus, Infeksi Bakterial dan Viral sampai Penyakit Mikotik dan Parasit.
Buku ajar pediatri Rudolph volume 2 ini dibagi menjadi sepuluh bab, mulai dari prinsip pengaturan dan terapi obat pada neonatus, bayi dan anak; Toksikologi dan kecelakaan; Kulit; Telinga, Hidung, Orofaring, dan laring; Gigi dan struktur pendukung; Gastroenterologi dan nutrisi; Hepar dan saluran empedu; Darah dan jaringan pembentuk darah; Onkologi pediatrik; sampai ginjal dan saluran kemih.
Buku Ajar pediatri Rudolph volume 3 ini dibagi menjadi enam bab, mulai dari Sistem Sirkulasi, Sistem Pernapasan, Sistem Endokrin, Sistem Saraf, Mata dan Masalah Ortopedi pada masa kanak-kanak.
Nyamuk Anopeheles sp merupakan vektor penyakit malaria yang memiliki jenis habitat permanen seperti rawa-rawa, sawah, mata air, kolam waduk, dan tempat perindukan sementara seperti genangan air hujan, genanganan air di tepi sungai, sawah tadah hujan, kobakan dan laing-lain. Apabila salah satu daerah memiliki kondisi geografis seperti ini, maka daerah tersebut akan sangat potensial untuk menjadi…